Huawei dan GAC Perkenalkan Qijing

hariini.pro – Kolaborasi pada raksasa teknologi Huawei dan pabrikan otomotif besar asal China, GAC kelompok kelanjutannya menghasilkan hasil nyata. ke-2 perusahaan selanjutnya secara formal memperkenalkan mobil listrik pertama berasal dari merk baru bernama Qijing, yang siap meramaikan pasar kendaraan listrik bersama pendekatan berbeda.
Produk perdana Qijing hadir didalam wujud shooting brake elektrik, sebuah pilihan desain yang lumayan berani di sedang dominasi SUV listrik dikala ini. Mobil ini dijadwalkan menjadi dikirim ke konsumen pada Juni 2026, sehabis peluncuran resminya dikerjakan di dalam sebagian pekan ke depan.
Dilansir arenaev, Qijing pilih gaya shooting brake yang merupakan evolusi berasal dari station wagon bersama dengan bodi lebih rendah dan aerodinamis.
Desain ini menghadirkan kap mesin yang menukik, intake udara besar antara bumper depan, dan juga pemakaian pelek 20 inci palang sepuluh yang menonjolkan kesan agresif dan sporty.
Door handle yang dibuat rata bersama dengan bodi termasuk membantu menciptakan garis desain yang bersih sekaligus menambah efisiensi aerodinamika.
Masuk ke sisi teknologi, Qijing dibekali sistem cerdas Qiankun besutan Huawei. salah satu ciri paling mencolok adalah hadirnya sensor LiDAR di atap kendaraan, yang bermanfaat sebagai “mata” mobil untuk memantau situasi kira-kira secara real time.
Mobil listrik ini diklaim sudah siap Level 3 autonomous driving. bermakna di dalam keadaan spesifik kendaraan bisa mengatasi sejumlah tugas berkendara secara otomatis, meski pengemudi masih harus siaga untuk mengambil alih kendali kapan pun dibutuhkan.
Soal dapur pacu, terinci kapasitas baterai memang belum diungkap secara formal tetapi Qijing sudah mengadopsi arsitektur listrik 800V yang beri dukungan pengisian daya cepat.
Teknologi ini sangat mungkin pas pengisian yang jauh lebih singkat dibandingkan proses 400V konvensional, agar lebih ideal untuk perjalanan jarak jauh.
Adopsi Teknologi Cerdas
Tak cuman mengandalkan penampilan sporty, Qijing terhitung mengintegrasikan proses ADAS berteknologi tinggi.
Kombinasi sensor LiDAR dan perangkat lunak pandai diklaim sanggup meningkatkan respons kendaraan dalam hadapi keadaan jalan yang kompleks, sekaligus memperkuat klaim kesiapan Level 3.
Menariknya, meskipun desain dan teknologi yang diusung disebut setara bersama dengan mobil listrik premium yang kebanyakan dibanderol sampai RMB 1 juta atau lebih kurang Rp 2,3 miliar, Qijing justru mencuri trik harga yang lebih agresif.
Model perdana ini diperkirakan akan dipasarkan di China dengan harga kira-kira RMB 300.000 atau setara Rp 717 jutaan.
Peluncuran Qijing shooting brake menjadi siasat penting bagi Huawei dan GAC dalam membangun merk kendaraan listrik baru yang ambisius.
Dengan desain atraktif, teknologi mutakhir, dan banderol harga yang kompetitif, mobil ini berpotensi jadi pesaing nyata-nyata di pasar EV China sekaligus berikan tekanan besar bagi merek-merek mapan di segmen premium.
