Pangsa Tesla di AS Jatuh ke Titik Terendah

hariini.pro – Dominasi Tesla di pasar mobil listrik Amerika Serikat jadi tergerus. Perusahaan besutan Elon Musk itu kini sekedar menguasai 38 % pasar EV di Negeri Paman Sam, angka terendah sejak 2017. Penurunan ini berjalan di tengah melonjaknya permintaan kendaraan listrik secara keseluruhan
Berdasarkan laporan Arenaev, Selasa (16/9/2025), tren ini menandai tantangan terbesar Tesla di dalam satu dekade terakhir selama bertahun-tahun, beli mobil listrik di AS sama dengan beli Tesla. tetapi situasi itu berubah cepat.
Ketika penjualan EV nasional naik lebih berasal dari 24 prosen antara Juli selanjutnya Tesla hanyalah dapat tumbuh 7 persen Tren mirip berlangsung pada Agustus, dengan pasar tumbuh 14 prosen sedangkan Tesla hanya 3,1 persen.
Fenomena ini memastikan bahwa konsumen kini punya banyak pilihan. Ford, Hyundai, Kia, sampai Toyota sukses mengambil perhatian dengan model baru dan penawaran menarik.
Sementara itu, Tesla dinilai kurang berinovasi dikarenakan belum menghadirkan product segar yang bisa mengguncang pasar, tak hanya Cybertruck yang diluncurkan 2023 tetapi hasilnya tak sefenomenal style 3 atau jenis Y.
Lebih ironis lagi penyegaran pada tipe Y dikira tidak memadai oleh konsumen Alih-alih memperkenalkan mobil listrik tidak mahal baru, Tesla justru repot mengembangkan proyek robot humanoid dan robotaxi otonom. trik futuristik ini memanglah menarik investor, namun tidak menjawab keperluan konsumen mobil dikala ini.
Dominasi yang Kian Memudar
Data perlihatkan penurunan tajam. antara Juni 2025, pangsa pasar Tesla di AS masih 48,7 persen Angka itu turun ke 42 prosen pada Juli, dan kembali merosot ke 38 prosen antara Agustus. kondisi mirip juga berlangsung di pasar global Sejak 2023, penjualan Tesla di Eropa ambruk sampai 40 persen memperburuk tekanan pada perusahaan.
Bagi Tesla, situasi ini mulai sinyal alarm. Tanpa product baru, porsi pasar dapat tetap menyusut.
“Kalau sebuah pabrikan tidak meluncurkan product baru, cepat atau lambat pangsa pasarnya dapat turun,” kata Stephanie Valdez Streaty, analis industri di Cox Automotive.
Selain tekanan kompetisi Tesla juga menghadapi pasar yang tak menentu. Ledakan penjualan EV diprediksi akan mereda setelah insentif pajak federal senilai USD 7.500 berakhir antara akhir September.
Kondisi ini berpotensi bikin penjualan anjlok di kuartal IV 2025, menaikkan beban seluruh produsen mobil listrik.
Pilihan susah untuk Tesla
Kini Tesla berada antara persimpangan berjalan Mereka bisa tetap memotong harga untuk menarik konsumen tetapi risikonya margin keuntungan makin tipis.
Sebaliknya, bila mempertahankan harga, Tesla perlu siap saksikan pangsa pasarnya tergerus lebih jauh.
Keputusan besar perlu segera diambil Musk dan timnya, teristimewa jikalau pingin menjaga posisi sebagai pemain utama di industri EV.
Dengan para pesaing yang makin agresif meluncurkan type baru, langkah Tesla di bulan-bulan mendatang bakal terlampau mengambil keputusan arah masa depannya.
